Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]
Saya pertama kali bertemu dengan Pak Azwar Syam saat saya menjadi taruna di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian umum dan darat di Magelang pada tahun 1970. Saya bergabung dalam Kompi 2 Batalyon C4 dan Pak Azwar Syam adalah Komandan Kompi 2 Batalyon C4.
Pertemuan pertama dengan Pak Azwar Syam sangat mencuri perhatian saya. Beliau memiliki berperawakan langsing, kurus, berkulit hitam, dengan sorot mata yang tajam dan penuh percaya diri. Pak Azwar Syam sangat rapi dalam penampilannya, meskipun bajunya sudah belel tetapi tetap terlihat rapi, dan baret ungu serta kopelnya sangat mengkilat. Beliau memberikan kesan yang sangat kuat kepada saya.
Ada beberapa hal yang saya pelajari dari Pak Azwar. Pertama, kerapian dalam berpenampilan. Beliau mengajarkan bahwa seorang komandan pasukan tidak perlu memakai pakaian baru, yang penting adalah kerapiannya. Baju yang belel justru menambah wibawa dan karismanya. Kedua, ketegasan. Beliau adalah orang pertama yang menempeleng saya, dan dari situlah saya belajar untuk menjadi disiplin.
Pak Azwar juga peduli terhadap anak buahnya. Beliau selalu berusaha memperjuangkan kesempatan bagi para taruna yang mendapat nilai kurang baik. Selain itu, beliau juga sangat teliti dan tegas dalam memeriksa senjata.
Setelah saya lulus dari AKABRI, saya tidak bertemu dengan Pak Azwar lagi hingga saya pensiun dari TNI. Baru pada tahun 2003, saat saya terjun ke politik, saya bertemu kembali dengan beliau. Saya melihat betapa Pak Azwar adalah sosok yang berjiwa besar, pemimpin, dan guru. Beliau aktif dalam mendukung partai politik yang saya dirikan, serta berperan aktif dalam kampanye saat saya menjadi calon Presiden.
Pak Azwar Syam adalah guru sejati bagi saya, yang membentuk pribadi saya sebagai prajurit TNI. Ia ingin memastikan bahwa anak muridnya sukses melebihi dirinya, bahkan ikut serta dalam memastikan kesuksesan mereka dalam pengabdian tertinggi untuk bangsa dan negara.