Artikel ini adalah cerita dari Prabowo Subianto tentang pertemuannya dengan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution. Pertemuan pertama mereka terjadi saat Prabowo masih menjadi taruna di AKABRI, di Magelang. Prabowo mulai mengenal Nasution melalui keluarga Brigadir Jenderal TNI dr. H. Sajiman dan belajar tentang perjuangan Nasution sebagai salah satu pendiri TNI.
Prabowo mengagumi keahlian dan kejujuran Nasution serta keterlibatannya dalam perang kemerdekaan Indonesia. Meskipun Nasution tidak lagi menjabat, ia terus aktif menulis buku yang dianggap sangat bermanfaat bagi generasi muda. Prabowo juga menceritakan bagaimana ia tetap menjaga hubungan baik dengan Nasution meskipun dianggap tidak loyal oleh beberapa orang.
Prabowo menegaskan bahwa memelihara silaturahmi dengan Nasution dan keluarganya tidak berarti ia ikut garis politik beliau. Prabowo juga menunjukkan sikap hormatnya pada tokoh-tokoh seperti Letnan Jenderal HR Darsono, Letnan Jenderal Kemal Idris, dan Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo yang juga dikucilkan oleh kalangan lingkungan Pak Harto.
Pada akhir artikel, Prabowo mengungkapkan rasa kehilangannya atas kepergian Nasution yang ia anggap sebagai sosok guru, panglima, dan pemimpin yang patut diteladani.
