Tim Sukses Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Timses Paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program hilirisasi mineral dan batu bara (minerba) yang sedang berjalan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jika terpilih sebagai pemimpin Indonesia untuk periode 2024-2029.
Menurut Wakil Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran, Erwin Aksa, mereka berencana untuk meneruskan program tersebut dengan fokus pada pengembangan turunan hilirisasi, tidak hanya terbatas pada feronikel atau Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), tetapi juga produk turunannya yang dapat digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari industri kendaraan hingga peralatan rumah tangga.
Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan mengembangkan hilirisasi mineral lainnya seperti bauksit, timah, dan pasir silika, dengan tujuan untuk menghindari ekspor mineral mentah serta mengundang investasi luar untuk mengembangkan program hilirisasi dalam negeri.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Maju, yang mendukungnya sebagai calon presiden (capres), akan meneruskan kebijakan Presiden Jokowi. Dia juga menyampaikan keyakinannya akan menawarkan strategi yang mampu mengatasi permasalahan sosial seperti kemiskinan, kurang gizi, dan stunting, dengan mengandalkan sektor-sektor yang ada.
Prabowo juga mempertimbangkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang potensial, menyebutnya memiliki citra yang positif. Meskipun belum ada kepastian, pertemuan antara Prabowo dan Ridwan Kamil di Jakarta merupakan bagian dari upaya silaturahmi.
Dalam pidatonya di acara Konsolidasi “Waktunya Indonesia Maju”, Prabowo menyatakan keyakinannya akan melanjutkan program-program baik yang diperkenalkan oleh Jokowi, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), BPJS, Kartu Pra Kerja, serta fokus pada hilirisasi untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia.
Saat ini, pemerintah telah menggaungkan program hilirisasi untuk memberikan nilai tambah pada pendapatan negara. Menurut roadmap Kementerian Investasi/BKPM yang dirilis pada September 2023, diperkirakan whole investasi yang dibutuhkan untuk hilirisasi mencapai US$ 545,3 miliar hingga tahun 2040, dengan fokus pada 8 sektor prioritas dan 21 komoditas.
Janji lanjutan Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program ini menjadi harapan bagi Indonesia untuk terus maju dalam sektor industri dan ekonomi.