Korea Utara Mengutuk Keputusan Amerika yang Menggunakan Hak Veto di PBB Terkait Palestina

by -133 Views
Korea Utara Mengutuk Keputusan Amerika yang Menggunakan Hak Veto di PBB Terkait Palestina

Pejabat Senior Korut Kritik AS karena Veto Resolusi PBB yang Minta Gencatan Senjata di Gaza
Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) mengkritik Amerika Serikat karena menghalangi resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Pejabat Korut tersebut bahkan menyebut bahwa veto Amerika menunjukkan “standar ganda” Washington, kata media pemerintah Korea Utara KCNA pada Minggu (10/12/2023).

Amerika Serikat memveto resolusi yang menyerukan gencatan senjata dalam perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza di Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat. Keputusan Amerika untuk memveto resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza di forum Dewan Keamanan (DK) PBB mendapatkan reaksi dari dunia. Banyak negara yang tidak sepakat dalam manuver Washington itu.

“Penyalahgunaan hak veto Amerika Serikat untuk melindungi sekutunya yang membantai puluhan ribu warga sipil bukan hanya merupakan manifestasi dari standar ganda yang ilegal dan tidak masuk akal, tetapi juga merupakan puncak kejahatan yang tidak manusiawi,” kata Kim Son Gyong, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara untuk organisasi internasional, kepada KCNA yang dikutip Reuters.

Kim menilai Amerika Serikat melakukan hal yang bertentangan dengan dirinya sendiri dengan membiarkan perang di Gaza, sementara Washington mengutuk peluncuran satelit Korea Utara baru-baru ini yang tidak menimbulkan kerugian bagi negara lain.

Sebelumnya, penasihat keamanan nasional AS, Korea Selatan dan Jepang bertemu pada hari Sabtu untuk menegaskan kembali tanggapan terkoordinasi mereka terhadap ancaman Korea Utara, seiring peringatan dari Korea Utara yang akan mengerahkan lebih banyak satelit mata-mata.

[Artikel Selanjutnya](https://awsimages.detik.net.id/visual/2023/12/09/as-tolak-resolusi-pbb-yang-menuntut-gencatan-senjata-di-gaza-cnbc-indonesia-tv_169.png)
(hsy/hsy)