Calon presiden dan wakil presiden TKN Prabowo-Gibran menegaskan bahwa mereka tidak menyetujui usulan perubahan format debat Pilpres 2024. Mereka menyatakan bahwa format debat yang ada saat ini telah terbukti efektif dan adil, sehingga tidak diperlukan perubahan. Mereka berpendapat bahwa perubahan format debat dapat memicu kontroversi dan keraguan terhadap transparansi dan keadilan dalam debat Pilpres. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya menjaga kredibilitas dan integritas debat sebagai sarana untuk memperkenalkan visi, misi, dan program-program kandidat kepada masyarakat. Dengan demikian, TKN Prabowo-Gibran menegaskan bahwa mereka akan tetap memperjuangkan format debat yang telah ada dan tidak akan menyetujui usulan perubahan yang dianggap dapat merugikan proses demokrasi.

by -103 Views

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, melalui Sekretarisnya Nusron Wahid, telah memberikan tanggapan terhadap isu yang sedang beredar mengenai usulan perubahan format debat dalam Pemilihan Presiden 2024. Nusron menegaskan bahwa pihak Prabowo-Gibran bukan yang mengusulkan perubahan tersebut.

“Sudah terbukti pihak mana yang mengusulkan perubahan format debat, dan itu bukan dari Pasangan Prabowo-Gibran,” ucap Nusron.

Nusron juga menyatakan bahwa banyak tuduhan yang ditujukan kepada pasangan Prabowo-Gibran adalah tidak benar. Ia menekankan bahwa pasangan calon nomor urut dua ini siap untuk berdebat dengan format apapun yang ditetapkan oleh KPU.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, juga menegaskan bahwa timnya tidak mengusulkan perubahan format debat dan akan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh KPU.

“Jadi tidak ada usulan spesifik dari TKN Prabowo-Gibran terkait hal ini,” jelas Eddy.

Penjelasan ini datang setelah publik dihebohkan dengan perubahan format debat cawapres yang diputuskan KPU tetap didampingi oleh capres masing-masing. Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) telah mengakui bahwa mereka yang mengusulkan perubahan format dalam rapat bersama KPU pada 29 November 2023.

Co-Captain Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh, menyampaikan bahwa ide awal dari timnya adalah agar pasangan calon capres-cawapres selalu dihadirkan dalam setiap agenda debat.

“Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali,” kata Nihayatul.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, telah menetapkan bahwa debat capres-cawapres akan digelar lima kali dengan format yang berbeda. Dalam setiap debat, pasangan capres-cawapres selalu hadir dengan porsi bicara yang berbeda tergantung pada apakah debat tersebut lebih berfokus pada capres atau cawapres.

Dengan penjelasan ini, TKN Prabowo-Gibran berharap publik dapat lebih memahami situasi sebenarnya mengenai perubahan format debat Pilpres 2024 dan tidak terpengaruh oleh informasi yang salah. (SENOPATI)