CEO PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi, menegaskan komitmennya untuk mendukung target net zero emission yang ditetapkan pemerintah Indonesia bisa tercapai pada tahun 2060. Penegasan ini disampaikan Yoki dalam sesi talkshow di Paviliun Indonesia COP28, Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (2/12/2023).
Dalam paparannya, Yoki menjelaskan bahwa setiap tahun sektor perkapalan menghasilkan 1.000 megaton CO2 atau setara dengan 3% emisi global. Angka ini diperkirakan akan meningkat 50% pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan konkret yang dilakukan.
Yoki mengatakan bahwa International Maritime Organization (IMO) telah meluncurkan Strategi Gas Rumah Kaca 2023 untuk mengurangi 70% dari total emisi pada tahun 2050, atau setara dengan 1.000 megaton CO2. Studi terbaru menunjukkan bahwa 1/3 emisi dapat dikurangi melalui inisiatif efisiensi, sedangkan 2/3 sisanya membutuhkan dukungan dari sisi campuran bahan bakar rendah karbon.
Yoki menyebut bahwa PIS memproduksi 1,9 megaton CO2 setiap tahun dan jumlah emisi tersebut berhasil dikurangi sebesar 9% pada tahun lalu, berkat inisiatif perusahaan dalam menghemat bahan bakar dan melakukan berbagai inisiatif operasional seperti pembatasan kecepatan kapal, pembersihan kapal secara rutin, dan modifikasi desain kapal.
Yoki menyebut bahwa PIS sudah memiliki peta jalan untuk mencapai NZE di tahun 2060 dan menekankan pentingnya aturan yang jelas, kemajuan teknologi, mobilisasi sektor keuangan, serta ketersediaan dan keterjangkauan bahan bakar baru. Menurutnya, hal ini memerlukan komitmen dari semua pemangku kepentingan dan regulator di industri ini.
