Dalam menghadapi berbagai tantangan di era global, penting untuk memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Pancasila bukan hanya mencerminkan identitas bangsa, tetapi juga menjadi panduan etika dalam menentukan kebijakan negara. Prinsip demokrasi memastikan partisipasi yang adil bagi semua warga negara, sementara HAM menegaskan perlindungan dan penghargaan terhadap hak setiap individu.
Pancasila, demokrasi, dan HAM bersama-sama membentuk sinergi yang harmonis, dan kami, Prabowo dan Gibran, berkomitmen untuk memperkuat ideologi Pancasila dengan memperkuat demokrasi dan penegakan HAM. Untuk itu, langkah yang akan diambil antara lain:
Pemperkuat Ideologi Pancasila
– Memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara.
– Mengembangkan pemahaman kebangsaan Indonesia sebagai masyarakat plural melalui praktik pembelajaran multikulturalisme.
– Membangun ekosistem teknologi informasi yang mempererat kohesivitas sosial dan membuat Pancasila semakin relevan di kalangan generasi muda.
Penguatan Demokrasi
– Meningkatkan kebebasan pers yang bertanggung jawab dan integritas dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat.
– Menegakkan kebebasan akademik sebagai sarana pengembangan budaya ilmiah dan proses demokrasi.
– Memastikan kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat di muka umum.
Penegakan HAM (Hak Asasi Manusia)
– Melindungi hak asasi manusia seluruh warga negara dan menghapus diskriminasi.
– Memastikan kebijakan bersifat humanis, inklusif, berperspektif gender, serta memprioritaskan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
– Memperkuat perlindungan perempuan, anak, dan penegakan hukumnya.
– Menjamin pemenuhan hak dasar masyarakat yang rentan.
Dengan memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM, Indonesia diharapkan tetap berada di jalur yang benar untuk masa depan yang lebih baik dan inklusif.