Prabowo Mengulangi Pernyataan 2014 & 2019: Indonesia Masih Rentan!

by -149 Views

Prabowo Subianto untuk ketiga kalinya kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia. Meskipun kali ini yang menjadi pembeda adalah pasangannya. Prabowo menggaet Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan lawannya di Pilpres 2014 dan 2019.

Rabu (8/11/2023) pertama kali, Prabowo tampil memaparkan visi misi serta program 2024-2029 dalam sebuah acara Sarasehan 100 Ekonom yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia. Prabowo hadir bersama dua Calon Presiden lainnya meski tampil masing-masing.

Salah satu yang menjadi perhatian, ketika Prabowo kembali menyebut kekayaan Indonesia lari ke negara lain alias bocor. Seperti yang dia sampaikan ketika kampanye di dua pemilu sebelumnya.

“Terjadi fenomena kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia, terjadi nett outflow mengalir keluarnya kekayaan nasional,” tegas Prabowo.

Masalah ini dianggapnya sistemik. Pantas diulang berkali-kali, karena belum terselesaikan penuh hingga sekarang. “Menurut saya masalah ini adalah masalah sistemik karena kita gak setia kepada UUD sendiri, kepada blueprint rancangan bangun yang dibuat pendiri bangsa,” jelasnya.

Prabowo juga berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan tersebut. Dirinya selalu mengacu pada Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945, yang berbunyi hasil kekayaan alam Indonesia harus dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat, bukan untuk keuntungan pribadi. Sesuai amanat Undang-Undang, terkhusus untuk DHE SDA negara memang memiliki hak untuk mengatur dan memastikan tindakan pengelolaan kekayaan alam Indonesia akan dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat.

Eko Listiyanto, Ekonom INDEF yang hadir dalam pertemuan tersebut melihat ada keseuaian antara Prabowo dengan program Jokowi kini. Terutama dalam penguatan ekonomi domestik.

“Salah satu upaya strategi untuk net ouflow of tapi poinnya bagaimana mengurangi atau menghentikan upaya atau memastikan bahwa yang menikmati kekayaan adalah indonesia, atau kekayaan itu memutar di perekonomian dalam negeri,” kata Eko kepada CNBC Indonesia.